Warning — Website pindah ke alamat stikesraflesiadepok.ac.id atau

Pages


Manajemen logistik obat di RS Ummi Bogor terbagi atas perencanaan kebutuhan obat dengan menggunakan metode konsumsi dan pareto ABC. Perencanaan obat mempertimbangkan sisa stock dan data pemakaian obat sebelumnya baru membuat rencana kebutuhan obat (RKO) berisi jenis obat apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlah serta anggaran yang dibutuhkan. Penganggaran kebutuhan obat di RS Ummi Bogor membuat Rencana Anggaran Kegiatan Tahunan (RAKT). Pembuatan RAKT melihat histori pemakaian tahun lalu ditambahkan 10-20% dari tahun sebelumnya. Pengadaan obat di RS Ummi Bogor terbagi dua jenis pengadaan obat yaitu jenis obat yang rutin diorder setiap satu pekan dua kali (senin dan kamis) dan jenis obat yang sifatnya sito yaitu diorder di luar pemesanan rutin. Pemesanan dilakukan kepada vendor yang telah bekerja sama dengan RS Ummi Bogor . Pengadaan melihat stock minimum. pengadaan obat dimulai dari pengajuan permintaan obat dari masing-masing unit, daftar permintaan tersebut diajukan ke kepala instalasi farmasi, setelah diverifikasi oleh kepala farmasi akan diserahkan ke direksi lalu diserahkan ke bagian keuangan. setelah daftar permintaan disetujui semua pihak, akan diserahkan purchasing untuk dilakukan pemesanan. penyimpanan obat didasarkan pada jenis obat (sirup injeksi tanlet) dan alphabet. Obat jenis LASA akan disimpan secara khusus dan diberi sticker sebagai tanda dan ada obat jenis lain sebagai pembatas diantaranya. jenis obat berbahaya dan beracun disimpan dalam lemari khusus dan ada double cek. pendistribusian di RS Ummi Bogor  dilakukan setiap tiga minggu sekali ke masing-masing unit bagian dengan membuat daftar permintaan obat. 

selain ini ada fungsi manajemen penghapusan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan obat.